Marinas One– Kawan Bahari, bagi kalian yang berada di pesisir Maluku, saatnya meningkatkan kewaspadaan! Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang pasang tinggi dan potensi banjir rob yang akan terjadi di beberapa wilayah pesisir Maluku pada 14-29 Maret 2025. Fenomena ini dipicu oleh fase bulan purnama pada 14 Maret dan Super New Moon pada 29 Maret, yang berpotensi menyebabkan kenaikan signifikan pada ketinggian air laut.
BMKG memantau data water level dan prediksi pasang surut, yang menunjukkan adanya peningkatan risiko banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah berikut:
Gelombang pasang ini tidak hanya mempengaruhi aktivitas masyarakat pesisir, tetapi juga berpotensi mengganggu sektor perikanan, transportasi laut, dan infrastruktur di sekitar pantai.
Kawan Bahari, gelombang pasang yang terjadi selama periode ini bisa berdampak luas, terutama pada aktivitas ekonomi dan keselamatan masyarakat pesisir. Berikut adalah beberapa potensi dampaknya:
✅ Banjir Rob di Wilayah Pesisir
Kenaikan air laut dapat menyebabkan air masuk ke pemukiman, merusak properti, dan mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir.
✅ Gangguan pada Pelabuhan dan Transportasi Laut
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan dapat terganggu karena tingginya gelombang, yang berisiko merusak kapal dan fasilitas pelabuhan.
✅ Ancaman bagi Nelayan dan Aktivitas Perikanan
Nelayan yang masih melaut harus berhati-hati karena ombak tinggi bisa membahayakan perjalanan mereka. Tambak garam dan perikanan darat juga berisiko terkena dampak air pasang yang masuk ke area produksi.
✅ Erosi Pantai dan Kerusakan Infrastruktur
Tekanan gelombang yang tinggi dalam waktu lama bisa mempercepat erosi pantai, merusak tanggul, serta mengancam bangunan yang berdiri dekat garis pantai.
BMKG telah mencatat bahwa dua periode kritis yang harus diwaspadai adalah:
📌 14 Maret 2025 – Fase Bulan Purnama
Air laut cenderung mencapai puncak tertinggi karena gravitasi bulan yang lebih kuat.
📌 29 Maret 2025 – Super New Moon (Perigee + Bulan Baru)
Fenomena ini membuat air laut semakin tinggi, meningkatkan risiko banjir rob.
Pada kedua tanggal tersebut, Kawan Bahari yang tinggal di pesisir diimbau untuk tidak melakukan aktivitas berisiko di laut dan selalu memantau kondisi cuaca.
Agar terhindar dari dampak buruk gelombang pasang tinggi, berikut adalah beberapa langkah antisipasi yang bisa Kawan Bahari lakukan:
📢 Pantau Informasi dari BMKG
Selalu update dengan berita terbaru dari BMKG melalui media sosial, website resmi, atau langsung ke kantor BMKG terdekat.
🏠 Siapkan Rumah dari Potensi Banjir
Jika tinggal di daerah rawan banjir rob, periksa dan perkuat tanggul atau dinding rumah agar tidak mudah dimasuki air.
⚠️ Hindari Aktivitas di Laut Saat Gelombang Tinggi
Nelayan dan wisatawan diimbau untuk menunda aktivitas di laut, terutama di periode puncak pasang.
🛑 Jangan Parkir Kendaraan Dekat Pantai
Jika memiliki kendaraan, pastikan diparkir di tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan akibat air laut.
Wilayah | Ketinggian Gelombang (Meter) | Status |
---|---|---|
Pesisir Maluku Tengah | 1.5 – 2.5 | Waspada |
Saumlaki | 2.0 – 3.0 | Bahaya |
Kepulauan Kai | 1.8 – 2.7 | Waspada |
Aru | 1.5 – 2.5 | Waspada |
Seram Bagian Timur | 2.0 – 3.2 | Bahaya |
Pesisir Kota Ambon | 1.7 – 2.8 | Waspada |
Kawan Bahari, menghadapi fenomena gelombang pasang tinggi laut maluku ini, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Jangan remehkan potensi bencana ini dan selalu ikuti arahan dari BMKG serta otoritas setempat.
Tetap terinformasi, tetap siaga, dan pastikan keluarga serta lingkungan sekitar juga mendapatkan informasi yang cukup. Semoga kita semua selalu dalam keadaan aman dan terhindar dari bahaya.
Bagikan artikel ini kepada keluarga dan teman-temanmu agar mereka juga bisa bersiap menghadapi gelombang pasang di Maluku!
Penulis: SeaExplorer
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: Maret 15, 2025